Install Wordpress 3.0 Offline menggunakan XAMPP

Wordpress menyediakan engine blog yang bisa didownload dan diinstal pada komputer kita, sehingga kita bisa melakukan kegiatan blogging tanpa harus On Line. Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan engine blog wordpress offline ini, diantaranya adalah: melakukan posting secara offline kemudian meng uploadnya pada saat kita on line, membuat, mengedit dan menguji theme wordpress, dan lain-lain.

Fasilitas ini cocok bagi blogger yang tidak selalu on line atau tidak mempunyai sambungan internet unlimited karena hal ini akan menghemat bandwidth dan tentunya biaya kegiatan blogging yang dilakukan. Demikian pula bagi blogger yang masih mengandalkan warnet sebagai fasilitas bloggingnya.

Ada 2 langkah yang akan kita lakukan untuk menginstal wordpress offline ini, yaitu:
1. instalasi XAMPP
2. instalasi WordPress

Instalasi XAMPP

Sebelum menginstal wordpress, kita siapkan dahulu aplikasi pendukung yang bertindak sebagai webserver. Kali ini, kita akan mencoba menggunakan XAMPP. Apabila anda belum mempunyai installer XAMPP, installernya bisa di download di http://www.apachefriends.org/en/xampp-windows.html

Selanjutnya klik xampp-win32-1.7.3.exe untuk install.










Kemudian Klik enter 5x.






sampai muncul gambar berikut :











Ketikkan angka 1 dan Enter.

Lalu muncul layar berikut ini :


Centang kotak Svc (service) untuk Apache dan Mysql, jika ada prompt, Klik 'OK'










Kemudian Klik tombol 'Start' untuk apache dan Mysql sehingga statusnya 'running' seperti berikut ini :


Instalasi XAMPP untuk saat ini sudah selesai.










Langkah selanjutnya adalah bukalah browser internet anda, misalnya IE atau Firefox atau browser yang lainnya. Kemudian, ketikkan http://localhost/phpmyadmin/index.php kemudian tekan enter, maka akan­­­­ muncul halaman localhost | phpMyAdmin.

Buat data base baru dengan mengisi kolom create new database dengan nama data base yang akan kita buat (misalnya: wp_dwiesiswi) kemudian klik tombol create.












Instalasi WordPress

Bagi yang belum mempunyai installer WordPress, instalernya bisa didownload di sini atau sini kemudian ekstrak installer tersebut dan copy-kan ke folder c:\xampp\htdocs\.

Agar proses instalasi lebih cepat dan sederhana, sebelum memulai instalasi, buatlah file wp-config.php dengan cara mengedit file wp-config-sample.php dan menyimpannya dengan nama wp-config.php. File wp-config-sample.php terdapat pada folder c:\xampp\htdocs\wordpress.

Bukalah file tersebut menggunakan notepad, gantilah informasi database berikut ini:

// ** MySQL settings – You can get this info from your web host ** //
/** The name of the database for WordPress */
define(’DB_NAME’, ‘putyourdbnamehere’);

/** MySQL database username */
define(’DB_USER’, ‘usernamehere’);

/** MySQL database password */
define(’DB_PASSWORD’, ‘yourpasswordhere’);

/** MySQL hostname */
define(’DB_HOST’, ‘localhost’);

menjadi

// ** MySQL settings – You can get this info from your web host ** //
/** The name of the database for WordPress */
define(’DB_NAME’, ‘wp_dwiesiswi’);

/** MySQL database username */
define(’DB_USER’, ‘root’);

/** MySQL database password */
define(’DB_PASSWORD’, ”);

/** MySQL hostname */
define(’DB_HOST’, ‘localhost’);

Kemudian simpan file tersebut menjadi wp-config.php

Setelah langkah tersebut selesai, kita lanjutkan ke proses instalasi. Ketikkan http://localhost/wordpress/ pada address bar browser anda kemudian tekan enter.





Isilah kolom Site Title, Password dan E-mail, klik Install WordPress. Setelah itu,muncul kalimat success.







Selanjutnya, klik log in. (http://localhost/wordpress/wp-login.php)

Pada halaman login, masukkan username dan password yang kita buat sebelumnya.




Dan.. akan muncul Dashboard Blog WordPress lokal anda. Artinya, anda sudah berhasil menginstal wordpress pada komputer anda dan anda sudah bisa memulai kegiatan blogging offline anda.

Untuk melihat tampilan blog wordpress anda, anda bisa mengklik visit site pada panel dashboard bagian kiri atas atau http://localhost/wordpress/

Apabila anda ingin mengubah password login, Edit lah profil anda dengan mengklik admin pada panel dashboard bagian kanan atas atau http://localhost/wordpress/wp-admin/profile.php

Mudah bukan ?...

Dwi siswiyanti

(BFF KD)




posted under | 0 Comments

Berkenalan dengan Beberapa CMS

Wordpress

Kali ini, kita akan berkenalan dengan engine blog terpopuler saat ini, WordPress. Aplikasi ini berbasis PHP dan MySQL dan sangat mudah disetup dan digunakan, sehingga menjadi pilihan bagi mereka yang menggunakan engine blog sendiri (tidak menggunakan layanan seperti Blogger). Blog ini juga berbasis WordPress (hosting di BlogZor.com). Kita juga bisa mendapatkan hosting WordPress gratis di wordpress.com.
Fitur WordPress antara lain:

  • Blog, comment, permalink
  • Blogroll
  • RSS/Atom Feed
  • Static Page
  • Trackback dan Ping
  • Theme dan Plugin
  • WYSIWYG Editor
  • Tagging
  • File Upload/Attachment
  • Spam Filter (Akismet)
  • Export/Import

Drupal

CMS ini pertama kali ditulis oleh Drys Buytaert sebagai aplikasi bulletin board. Di tahun 2001, Drupal menjadi aplikasi open source. Nama Drupal diambil dari bahasa Belanda, Druppel, yang berarti drop (menetes). Drupal menggunakan PHP dan database MySQL/PostgreSQL. Drupal dikenal sebagai CMS yang simpel, elegan, dan mempunyai banyak fasilitas/fitur bulit-in, antara lain:

  • Multi Domain Website
  • Blog
  • Comments
  • Forum
  • Poll
  • RSS
  • Aggregator
  • Search Engine Friendly (SEF) URL

Situs Planet IIP dibangun menggunakan Drupal. Dibandingkan Mambo/Joomla!, Drupal mempunyai keunggulan pada kelengkapan fitur, ukuran aplikasi yang lebih kecil, dan fleksibilitas (multidomain, SEF, PostgreSQL). Sedangkan Mambo/Joomla! mempunyai keunggulan pada komunitas yang (sementara ini) lebih besar, sistem templating yang lebih fleksibel, instalasi yang lebih mudah, dan modul administrasi yang lebih mudah digunakan.

Mambo/Joomla

Mambo, sebuah CMS yang cukup populer di Indonesia. CMS ini pertama kali dibuat oleh perusahaan Miro dari Australia tahun 2000. Berawal dari proyek open source, Miro mengambil alih pada tahun 2002 dan menjadikannya produk proprietary. Source code versi terakhir dilanjutkan oleh komunitas dan disebut Mambo CMS atau Mambo OS (Open Source). Tahun 2005, Miro mencoba menarik komunitas Mambo CMS untuk bergabung kembali. Mambo versi komersial berganti nama menjadi Jango, dan versi open source kembali disebut Mambo. Namun, pembentukan Mambo Foundation untuk menangani Mambo menjadi kontroversi di kalangan komunitas yang berujung pada keluarnya seluruh tim pengembang Mambo pada saat itu untuk membuat proyek baru bernama Joomla!. Mambo sendiri terus berlanjut dengan tim pengembang yang baru.

Instalasi Mambo cukup mudah, namun sebelumnya diperlukan instalasi PHP dan MySQL database. Selanjutnya, instalasi Mambo dapat dilakukan dengan mengekstrak file hasil download lalu mengaksesnya menggunakan browser. Bagi mereka yang awam dengan PHP/MySQL jangan khawatir, karena kebanyakan hosting menyediakannya secara default. Banyak pula hosting yang menyediakan fasilitas installer untuk CMS populer (fantastico) sehingga kita cukup memasukkan lokasi instalasi, password administrator dan nama database.

posted under | 0 Comments

Penggolongan CMS

Dari sekian banyak produk CMS yang beredar di pasaran, kita dapat membaginya dalam dua golongan besar.

Golongan pertama adalah produk CMS yang bersifat komersial.

Dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan software yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan. CMS jenis ini memiliki dan menyediakan hampir semua feature yang diharapkan dari sebuah CMS dan tentu saja tidak tersedia secara gratis. Setiap pengguna yang ingin memanfaatkan CMS komersial untuk mengelola websitenya haruslah membeli lisensi dari perusahaan pembuatnya. Lisensi yang tersedia sangatlah bervariasi, mulai dari lisensi yang berdasarkan kepada jumlah pengguna sampai kepada lisensi yang sifatnya multiserver dan dari yang berharga ribuan dollar AS sampai kepada jutaan dollar AS. Semua dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan implementasi yang diharapkan pengguna.
Sebagai layanan purna jual, biasanya perusahaan CMS akan memberikan pelatihan dan dukungan teknis berkelanjutan kepada para penggunanya. Tidak hanya itu, versi terbaru dari produk yang dipakai, juga dapat diperoleh dengan leluasa di area anggota dari website perusahaan CMS yang dimaksud. Di bagian ini nantinya kita akan menampilkan daftar dari perusahaan-perusahaan yang mengembangkan CMS secara komersial.

Golongan kedua adalah produk CMS Open Source.

Dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan sebuahalternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna. Tersedia secara gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis ini juga memberikan akses kepada penggunanya akan kode-kode pemograman, sehingga memudahkan pengguna memodifikasi CMS di masa-masa yang akan datang. Karena kode pemrograman terbuka untuk umum, secara tidak langsung para pengguna bahu-membahu dalam hal melacak dan memperbaiki bugs yang ada, menambah dan meningkatkan fungsi dan kemampuan CMS dan memberikan dukungan teknis dan non-teknis kepada yang membutuhkan. Sehingga prinsip dari komunitas, oleh komunitas dan untuk komunitas tidaklah terlalu berlebihan untuk menggambarkan situasi pengembangan CMS Open Source. Walaupun gratis, bukan berarti CMS Open Source tidak memerlukan lisensi dalam pemakaiannya. Bedanya, lisensi di sini berbentuk sebuah pernyataan yang biasanya menerangkan bahwasanya software CMS tersebut dapat dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut dengan syarat semua kredit dihormati dan kode tetap terbuka untuk umum. Lalu, apakah seseorang bisa memanfaatkan teknologi ini untuk keperluan komersial? Tentu saja bisa. Asalkan tidak mengenakan biaya atas CMS yang dipakai kepada klien, tapi lebih kepada biaya pembuatan dan perawatan website. Saat ini banyak sudah pihak yang beralih ke CMS Open Source, setelah mengingat dan menimbang kemampuan yang ditawarkan CMS Open Source tidak jauh berbeda dengan CMS komersial dan biaya yang terjangkau.

Di bagian ini nantinya kita juga akan menampilkan daftar dari sejumlah CMS Open Source yang ada di pasaran saat ini dan bila memungkinkan dengan sedikit keterangan tentang fungsionalitas dari CMS tersebut.

Dapat dikatakan dua golongan yang telah disebutkan di atas dimaksudkan untuk berjalan/dioperasikan di server sendiri. Sementara itu, bagi anda yang ingin menggunakan CMS tapi tidak memiliki server sendiri, jangan lekas putus asa. Saat ini sudah tersedia berbagai CMS yang dapat disewa langsung dari penyedianya dengan memanfaatkan server yang mereka miliki. Dengan demikian anda tidak perlu lagi memikirkan bagaimana cara menginstalasi dan memodifikasi sebuah CMS, karena hampir semua yang dibutuhkan telah dipenuhi oleh pihak penyedia. Sebuah solusi yang bagus untuk anda yang ingin segera menikmati berbagai keuntungan CMS.

posted under | 0 Comments

Mengenal CMS

Bagi anda yang baru mengenal dunia website, kali ini saya akan mengajak anda untuk belajar bersama dari awal tentang apa dan bagaimana cara membuat website yang efektif. Tentunya karena saya bukan seorang pakar komputer, apalagi webmaster, maka tulisan yang ada pun saya ambil dari berbagai sumber supaya lebih 'mengena'.

Sebagai langkah awal kita perlu mengenal dahulu tentang istilah Content Management System. Apakah ia sama dengan software HTML editor lainnya seperti Microsoft FrontPage, Dreamweaver, atau bahkan sebuah Notepad?...

CMS (Content Management System) adalah Sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat,menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster.

Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:

  • Aplikasi manajemen isi (Content Management Application, [CMA])
  • Aplikasi pengiriman isi (content delivery application [CDA]).

Elemen CMA memperbolehkan si manajer isi -yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML (HyperText Markup Language)-, untuk memenej pembuatan, modifikasi, dan penghapusan isi dari suatu situs Web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang Webmaster. Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh si empunya situs web untuk meng-update atau memperbaharui situs Web tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda, walaupun begitu, kebanyakan dari software ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan index, pencarian, dan pengarsipan. Wikipedia Indonesia

Karena CMS memisahkan antara isi dan desain, konsistensi tampilan dapat senantiasa dijaga dengan baik.Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat,pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan dapat dengan mudah dilakukan. CMS juga memberikan kefleksibelen dalam mengatur alur kerja atau workflow dan hak akses, sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website. Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan mengalami kemajuan yang cukup pesat.

Manfaat CMS

  1. Manajemen data
  2. Mengatur siklus hidup website
  3. Mendukung web templating dan standarisasi
  4. Personalisasi website
  5. Sindikasi

Pemanfaatan CMS
CMS pada prinsipnya dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dan dalam berbagai kondisi, seperti untuk:

  1. Mengelola website pribadi.
  2. Mengelola website perusahaan/bisnis.
  3. Portal atau website komunitas.
  4. Galeri foto, dan lain sebagainya.
  5. Forum.
  6. Aplikasi E-Commerce.
  7. Dan lain-lain

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Followers

    Bagaimana tampilan Blog saya ?


Recent Comments